Sabtu, 12 Mei 2012

Riwayat Hidup Nabi Muhammad SAW

Diposting oleh Vianti Octane Varadita di 00.51 0 komentar
Sedikit Informasi :)


RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD S.A.W

Nabi Muhammad S.A.W adalah anak dari Abdullah bin Abdul Mutallib dan Aminah binti Wahab. Kedua orang tuanya itu berasal dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Nabi Muhammad S.A.W lahir pada Senin, 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah (20 April 571 M). Dinamakan tahun gajah karena, ketika beliau lahir, kota Makkah diserbuh oleh Raja Brahah dan tentaranya dari negeri Habasyah dengan mengendarai gajah. Mereka hendak mengancurkan Ka’bah karena iri terhadap Muhammad. Tetapi Allah melindungi Ka’bah dengan cara mengirimkan burung Ababil yang membawa batu-batu yang sangat panas kepada tentara Brahah, dan binasalah mereka.
Ketika Nabi Muhammad masih didalam kandungan ibunya, Abdullah pergi ke negeri Syam (Siriah) untuk berdagang. Tetapi sepulang dari sana, Abdullah jatuh sakit dan wafat di usia 18 tahun. Abdullah di makamkan di Madinah. Dan Muhammad lahir dalam keadaan yatim, ditengah-tengah masyarakat Jahilliah penyembah berhala, penindas kaum lemah, perampas hak orang dan membunuh kaum wanita.
HALIMAH AS-SA’DIYAH MENJADI IBU SUSU NABI
Sudah menjadi adat bangsa Arab ketika itu, bahwa bayi seseorang disusukan kepada wanita lain. Nabi Muhammad S.A.W disusukan kepada seseorang wanita dusun bernama Halimah As-Sa’Diyah. 4 tahun beliau tinggal di dusun Bani Sa’ad bersama Halimah. Selama mengurus Muhammad S.A.W, keluarga Halimah mendapat limpahan rezeki dari Allah S.W.T. Menjelang usia 5 tahun, Halimah mengembalikan Muhammad kepada ibunya.
DIBAWAH ASUHAN KAKEKNYA, ABDUL MUTTALIB
Siti Aminah sangat setia kepada suaminya. Ia sering berziarah bersama Muhammad ke makam suaminya. Suatu hari Aminah jatuh sakit lalu ia pun wafat. Ia meninggalkan Muhammad yang saat itu berumur 6 tahun. Bersama Ummu Aiman (pembantunya), Nabi Muhammad S.A.W kembali ke Makkah. Beliaupun tinggal dengan kakeknya yaitu Abdul Muttalib hingga berusia 9 tahun.
DIBAWAH ASUHAN PAMANYA, ABU THALIB
Selama 3 tahun bersama kakeknya, Nabi Muhammad S.A.W tinggal bersama pamannya Abu Thalib, karena kakeknya meninggal dunia. Abu Thalib adalah seorang sepupu kaum Quraisy. Ketika usia 12 tahun, Nabi Muhammad S.A.W diajak oleh pamannya pergi berdagang ke Syam. Ketika sampai di suatu dusun, Abu Thalib bersama Nabi Muhammad S.A.W singgah di rumah seorang pendeta Nasrani yang saleh, bernama Bahira. Dari kitab Taurat dan Injil yang dipelajarinya, Bahira dapat mengetahui ciri-ciri keNabian yang ada pada Muhammad S.A.W. Lalu pendeta Bahira memberitahukan hal itu kepada Abu Thalib,
“ Wahai saudaraku, sesungguhnya anakmu ini adalah manusia pilihan Allah, calon pemimpin umat manusia di dunia ini, maka jagalah ia baik-baik. Bawalah ia kembali, sebab aku khawatir ia diganggu oleh orang-orang Yahudi di negeri Syam. Bahkan, jika sekiranya kaum Yahudi itu mengetahui bahwa ia adalah calon Rasul Allah, maka tentulah ia akan membunuhnya.” Maka pulanglah Abu Thalib ke Makkah bersama Nabi Muhammad S.A.W sebelum mereka sampai ke negeri Syam.
BERDAGANG KE NEGERI SYAM
Setelah Nabi Muhammad S.A.W berusia hampir 25 tahun, Abu Thalib merasa bahwa Muhammad telah cukup dewasa. Lalu Abu Thalib berkata kepada Nabi Muhammad S.A.W “ Wahai anaku, sesungguhnya kita bukanlah keluarga yang berkecukupan. Bahkan, kurasa akhir-akhir ini kebutuhan kita semakin sulit di dapat. Alangkah baiknya jika engkau pergi kepada Khadijah untuk meminta izinnya membawa barang-barang dagangannya ke negeri Syam. Mudah-mudahan dari usaha itu engkau akan memperoleh keuntungan yang besar.” Nabi Muhammad S.A.W menyetujui usul pamannya, sebab beliau memaklumi sepenuhnya akan kesulitan yang dihadapi pamannya. Segera Nabi Muhammad S.A.W pergi untuk meminta izin kepada Siti Khadijah. Siti Kahdijah adalah seorang janda kaya di Makkah. Ia dikenal sebagai wanita Quraisy yang mulia, budiman, gemar membantu sesamanya, dan senantiasa menjaga kehormatan dirinya sehingga mendapat gelar At-Tharihah (wanita suci).
Menanggapi permohonan Nabi Muhammad S.A.W, tanpa berpikir panjang Siti Khadijah langsung menerimanya dengan senang hati. Maka berangkatlah Nabi Muhammad S.A.W ke negeri Syam bersama Maisarah (pembantu Siti Khadijah). Pulang dari negeri Syam, Nabi Muhammad S.A.W mendapat keuntungan yang sangat besar, yang belum pernah didapat oleh pedagang yang lain. Siti Khadijah pun sangat kagum kepada Nabi Muhammad S.A.W, dan berubahlah rasa kagum itu menjadi rasa cinta.
PERKAWINAN NABI MUHAMMAD S.A.W DENGAN SITI KHADIJAH
Hubungan perdagangan Nabi Muhammad S.A.W dengan Siti Khadijah akhirnya diteruskan ke jenjang perkawinan. Saat itu Nabi Muhammad S.A.W berusia 25 tahun, sedangkan Siti Khadijah berusia sekitar 40 tahun. Pernikahan itu membuahkan 4 orang putri dan 2 orang putra, yaitu; Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim, dan Abdullah. Tetapi 2 anak laki-laki beliau wafat saat masih kanak-kanak.
MEMPEROLEH GELAR AL-AMIN
Ketika Nabi Muhammad S.A.W berusia 35 tahun, di Makkah terjadi bencana banjir sehingga merusak sebagian dinding Ka’bah. Setelah bencana banjir usai, kaum Quraisy beramai-ramai memperbaiki dinding Ka’bah yang rusak. Saat pekerjaan telah selesai, tinggal Hajar Al-Aswad (batu hitam) yang mesti di tempatkan seperti semula. Namun, di sinilah terjadi perselisihan, masing-masing suku ingin mendapat kehormatan dengan meletakan Hajar Al-Aswad. Tetapi, tiba-tiba salah seorang berkata “ Wahai kaumku, janganlah kalian bermusuhan karena ini. Sebaiknya kita tunggu saja esok pagi, siapa yang pertama kali datang ke pintu masjid ini, dialah yang berhak mengambil keputusan!”
Keesokan harinya, kaum Quraisy mengetahui bahwa orang yang pertama kali masuk ke pintu masjid adalah Nabi Muhammad S.A.W, maka bersoraklah mereka menyambut Nabi Muhammad S.A.W, mereka yakin akan kejujuran Nabi Muhammad S.A.W. Nabi Muhammad S.A.W kemudian meletakan kain surbannya diatas tanah dan meletaka Hajar Al-Aswad diatasnya. Lalu beliau memerintahkan kepada masing-masing kepala suku untuk memegang tiap-tiap ujung kain dan mengangkatnya, beliau lalu mengangkat batu suci dengan tangannya sendiri dan meletakannya ditempat semula. Kaum Quraisy pun merasa puas dan berkata “ Kami rela atas keputusan yang dibuat oleh orang terpercaya ini!” Dan sejak itu, Nabi Muhammad S.A.W mendapat gelar Al-Amin, artinya “yang Dipercaya”.
WAHYU PERTAMA DAN KEDUA
Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad S.A.W sering bersemedi (mendekatkan diri kepada Tuhan) di Gua Hira. Tepat pada tanggal 17 Ramadhan datanglah Malaikat Jibril membawa Wahyu pertama. Mula-mula Nabi Muhammad S.A.W ketakutan, tubuhnya gemetar melihat kedatangan Malaikat Jibril. Jibril kemudian merangkulnya, ia makin ketakutan, tubuhnya menggigil. Lalu Jibril berkata “ Bacalah!”, “ Aku tidak bisa membaca.” Jawab Nabi Muhammad S.A.W. Akhirnya beliau berkata kepada Jibril “ Apa yang ku baca?”. Kemudian Jibril membacakan surat Al-Alaq dari ayat 1-5. Dan saat itu Nabi Muhammad S.A.W diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul. Sesudah itu beliau pulang ke rumah dengan tubuh gemetar. Ia disambut oleh Khadijah yang sangat memperhatikannya, beliau di selimuti oleh istrinya.
Selama 2 setengah tahun setelah beliau mendapat wahyu pertama, beliau tidak mendapat Wahyu lagi. Maka beliau nyepi ke Gua hira lagi. Ketika beliau melihat ke langit, tampak Malaikat Jibril. Ia ketakuan dan langsung pulang ke rumah dan minta kepada Khadijah untuk di selimuti. Datanglah Malaikat Jibril menyampaikan Wahyu kedua “ Hai orang yang berselimut, bangunlah dan beri peringatan! Besarkanlah nama Tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu dan jauhilah perbuatan maksiat. Dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.” (Al-Muddatstsir: 1-7)
DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
Yang pertama kali diajak memeluk islam adalah keluarganya dan orang-orang yang dekat dengannya. Pertama yaitu istrinya Khadijah. Kedua Ali bin Abi Thalib, lalu Zaid bin Haritsah, dan Abu Bakar Ash Shiddiq. Dengan berimannya Abu Bakar, banyak orang-orang yang kemudian masuk Islam, antara lain; Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Fatimah bin Khattab. Mereka inilah yang disebut golongan terdahulu yang masuk Islam atau “As Saabiqunal Awwalum”.
MENYIARKAN AGAMA SECARA TERANG-TERANGAN
3 tahun menyiarkan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kini datanglah perintah untuk berdakwah secara terang-terangan. Namun sebagaimana nabi-nabi terdahulu, ajakannya ditolak oleh sebagian besar kaumnya. Hanya sedikit yang mula-mula mau mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Walau demikian Muhammad tetap sabar dan terus melakukan dakwah dengan bijaksana. Orang-orang kafir makin jengkel. Mereka mendatangi Abu Thalib, dan minta paman Nabi itu untuk menghentikan kegiatan Nabi mengajak manusia kembali kejalan yang benar.
Tetapi apa jawab Nabi “Demi Allah wahai paman, sekiranya mereka meletakkan matahari disebelah kananku, dan rembulan ditangan kiriku dengan maksud agar aku tinggalkan pekerjaan ini (mengajak manusia pada Agama Allah) sehingga agama ini tersiar (dimuka bumi) atau aku akan binasa karenanya, namun aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.” Mendengar tekad keponakannya, Abu Thalib berkata “pergilah dan katakan apa yang kamu kehendaki, demi Allah tidak akan menyerahkan kamu karena suatu alas an pun selama-lamanya.”
PENGANIAYAAN TERHADAP RASULULLAH DAN PENGIKUTNYA
Melihat Rasulullah masih saja meneruskan dakwahnya dan terus menghina sesembahan mereka berupa patung. Terlebih setelah mereka amati, makin banyak saja pengikut Nabi Muhammad S.A.W untuk memeluk agama Islam. Ketika Nabi Muhammad S.A.W sedang Shalat, tiba-tiba saja Abu Jahal mengangkat batu besar dan hendak ditimpakan ke beliau. Tetapi niatnya tak ditentang oleh Allah, dengan mengirim Malaikat Jibril, tubh Abu Jahal pun gemetar dan wajahnya memucat. Beliau juga pernah dilempari kotoran unta. Ketika beliau pulang, beliau ditaburi debu dan pasir diwajahnya. Yang keterlaluan adalah perbuatan Uqbah bin Abi Muith, ketika beliau shalat tiba-tiba orang kafir itu menjerat leher beliau dengan selendangnya sehingga beliau tidak berdaya untuk melepaskannya. Untunglah pada saat itu muncul Abu Bakar, ia langsung memotong uqbah dan menghempaskannya.
Beberapa pengikut beliau yang mendapat siksaan dari orang kafir antara lain; Bilal bin Rabah, yaitu seorang budak milik Ummayyah half.  Bilal ditelentangkan di atas terik matahari padang pasir, di tubuhnya ditindihkan batu besar. Ia dipaksa supaya meninggalkan Islam namun ia tetap teguh dan imannya bertambah tebal.
Bilal akhirnya dibebaskan oleh Abu Bakar yang membelinya dari Ummayyah bin Khalf. Sahabat lain yang disiksa diluar batas perikemanusiaan adalah Amar bin Yasir beserta kedua orang tuanya. Mereka disiksa pada waktu Dhuhur yaitu disaat terik-teriknya matahari memanggang padang pasir. Ketika Nabi lewat beliau menghibur mereka “Bersabarlah hai keluarga Yasir,
yang dijanjikan untuk kalian adalah surga.” Sahabat Habab bin Arats  juga disiksa lebih kejam lagi. Ia ditusuk-tusuk dengan besi panas pada punggungnya agar meninggalkan islam, namun ia tetap tabah dan memilih Islam sebagai agamanya.
HIJRAH KE ETHIOPIA
M.jpgKeganasan kaum kafir makin merajalela. Pengikut Rasululah dan kalangan lemah makin banyak jumlahnya. Melihat penderitaan mereka, Rasulullah bersedih hati, lalu beliau memerintahkan mereka untuk hijrah ke Ethiopia. Raja Habasah di Ethiopia ternyata mau menerima kedatangan mereka dengan senang hati. Rombongan pertama 10 laki-laki dan 4 wanita. Rombongan kedua ada sekitar 100 orang termasuk Usman bin Affan, Zubair bin Awwam dan lain-lain. Rasulullah tetap berada di Makkah.
Pada waktu itu masuklah pembesar Qurais kedalam Agama Islam yaitu Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthallib. Dengan masuknya 2 orang jenderal perkasa itu, pihak Quraisy makin kuatir kedudukannya akan merosot, karena pengikut Muhammad yang bertambah banyak.
EMBARGO TERHADAP BANI HASYIM DAN BANI MUTHALLIB
Dengan berbagai cara kaum kafir tidak berdaya untuk mematahkan gerakan Islam, maka cara terakhir yang menurut mereka cukup ampuh adalah mengadakan pemboikotan atau embargo terhadap keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthallib, sebab 2 keluarga besar itulah yang senantiasa membela dan melindungi Nabi Muhammad S.A.W.
Pemboikotan itu ialah dengan cara memutuskan segala hubungan, baik hubungan perkawinan, hubungan dagang dan jual beli atau berziarah. Dengan adanya embargo tersebut, terpaksa Nabi Muhammad S.A.W dan para pengikutnya keluar dari kota Makkah. 2 tahun lamanya mereka hidup dalam kekurangan dan kemiskinan. Sebenarnya banyak juga kaum Quraisy yang sedih atas nasib yang menimpah Nabi Muhammad S.A.W dan keluarganya. Diam-diam mereka mengirim bahan makanan dan pakaian pada malam hari. Akhirnya bangkitlah beberapa muka Quraisy untuk menghentikan pemboikotan itu, mereka merobek-robek isi perjanjian yang ditempelkan di Ka’bah itu. Keadaan kembali seperti semula, namun kaum kafir semakin sering menyiksa para pengikut Nabi Muhammad S.A.W.
TAHUN DUKA CITA
Hampir 10 tahun islam tumbuh di Makkah. Baru saja kaum muslimin lempas dari pemboikotan, kini datang lagi cobaan berat, dengan meninggalnya Khadijah dan Abu Thalib. Padahal kedua orang itu adalah punggung pembela islam.
Khadijah adalah seorang istri yang setia mendampingi Rasul dalam menyebarkan agama Islam. Ia salah seorang bangsawan yang terkenal di Quraisy yang disegani oleh kaumnya. Demikian juga dengan Abu Thalib, wibawanya di kalangan Quraisy sangat besar. Kini setelah 2 orang penting ini meninggal dunia, pihak kaum Quraisy seperti mendapat angin segar. Mereka tak segan-segan lagi mengadakan gangguan terhadap Rasul dan pengikutnya.
DAKWAH DI THAIF
Karena masyarakat Makkah tidak banyak yang mau menerima ajaran Nabi Muhammad S.A.W, maka beliau dan Zaid bin haritsah pergi ke Thaif untuk berdakwah kepada orang-orang bani Tsaqif. Beliau menuju tempat para pembesar yang berkuasa di Thaif. Beliau bicara tentang islam dan mengajak mereka agar beriman kepada Allah. Tetapi ajakannya ditolak mentah-mentah dan di jawab dengan bahasa yang kasar. Malah mereka mengusir beliau dan memukulinya dengan batu sehingga Zaid terluka ketika bermaksud melindungi beliau. Nabi Muhammad S.A.W pun juga ikut terluka.
ISRA’ DAN MI’RAJ
Setelah gagal untuk mengajak kaum Thaif untuk beriman kepada Allah S.W.T, maka beliau dan Zaid kembali ke Makkah, namun cobaan semakin berat, ancaman dimana-mana. Pada suatu malam, terjadi peristiwa besar yang disebut Isra’ Mi’raj yaitu perjalanan Nabi Muhammad S.A.W dari masjidil Haram ke Masjidil Aqsah kemudian dilanjutkan ke Sidraftul Muntaha menembus langit ke-7.
Dalam perjalanan itu, Rasul melihat berbagai peristiwa yang dapat dijadikan I’tibar atau cermin teladan bagi umatnya. Perjalanan itu sendiri adalah untuk memenuhi panggilan Allah, yaitu untuk menerima kewajiban melaksanakan shalat 5 waktu. Peristiwa ini hanya terjadi pada waktu satu malam, yaitu pada malam 27 Rajab tahun 11 sesudah beliau diangkat menjadi Rasul. Hikmah yang terkandung dalam Isra’ Mi’raj adalah untuk menambah kekuatan iman dan keyakinan beliau sebagai utusan Allah.
ORANG YATSRIB YANG MASUK ISLAM
Pada musim haji datanglah Kabilah dari kalangan berbagai penjuru menuju kota Makkah. Di antara mereka yang datang ada jamaah orang Khazraj dan Yatsrib. Sebagaimana biasa musim haji Rasalullah melaksanakan ibadah haji. Orang Khazraj sudah sering mendengar Kitab Taurat dari bangsa Yahudi yang menyebutkan bakal adanya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad. Karena itu ketika Rasulullah menyaran­kan dakwahnya mereka langsung menerima dan mengimani.
Setelah mereka pulang ke Madinah mereka menyampaikan hal itu  kepada saudara-saudaranya dan kerabatnya. Bahwa Nabi yang dijanjikan itu sekarang sudah datang ke negeri Mekkah. Demikianlah setiap musim haji datang makin banyak pula orang-orang Yatsrib yang masuk Islam dan bersumpah setia akan membela ,Rasul dan agamanya. Dengan demikian sudah banyak sekali orang-orang Yatsrib yang memeluk agama Islam.

HIJRAH KE YATSRIB (MADINAH)
M1.jpgMakkah sudah tidak aman lagi bagi Rasulullah dan pengikutnya, sementara orang-orang Yatsrib setiap hari semakin banyak yang masuk islam dan merindukan beliau hadir di tengah-tengah mereka. Maka Rasulullah memerintahkan para pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib. Berangkatlah para pengikut Nabi, secara diam-diam ke yatsrib, mereka ikhlas meninggalkan harta benda  dan rumah-rumah mereka demi memenuhi perintah Rasul. Sedang Rasulullah dan Abu Bakar akan menyusul di belakang hari.
Kabar tentang hijrah itu segera tercium oleh kaum kafir Qurais mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah. Namun rencana mereka gagal. Allah melindungi Rasul-Nya. Setelah melalui berbagai rintangan sampailah Rasulullah di desa Quba yaitu sebuah tempat jaraknya 10 Kilometer dari Yatsrib. Di Quba beliau mendirikan masjid, maka hingga sekarang masjid tersebut dinamakan Masjid Quba, inilah masjid yang pertama kali di bangun umat Islam. Setelah empat hari beristirahat di Quba beliau meneruskan perjalanannya ke Yatsrib. Di sana beliau disambut dengan hangat oleh para pengikutnya yang telah lama merindukan kedatangannya.
KEMENANGAN UMAT ISLAM
Ternyata dari Yatsrib Inilah Rasulullah dapat menyusun kekuatan dan membina masyarakat Islam dengan sempurna. Yastrib kemudian diubah namanya menjadi Madinatun Nabawi atau kemudian disebut Madinah. Di Madinah ini beliau membentuk angkatan perang dan mem­bina strategi perang. Sejarah kemudian mencatat bahwa Muhammad strategi perang. Hanya seorang Nabi dan Rasul tapi juga seorang Kepala Negara. Ahli tata masyarakat, Panglima Perang yang tangguh dan seorang ayah yang pastas diteladani oleh putra-putrinya.
Sesudah terjadi Perang Badar, perang Uhud dan perang lainnya. Akhirya Makkah pun jatuh dalam kekuasaan beliau. Dengan  jatuhnya Mekkah, maka hampir dekatlah tugas kerasulan beliau. Sesudah melaksanakan haji Wada’, pada tanggal 12 Maulud hari Senin tahun 11 Hijriyah beliau wafat meninggalkan umatnya. Dalam penanggalan Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 dalam usia 63 tahun. Beliau dimakamkan di Madinah. Hingga sekarang makamnya selalu ramai diziarahi umat Islam dari seluruh dunia ketika mereka melaksanakan ibadah haji. Beliua tidak meninggalkan warisan harta benda. Beliau hanya meninggalkan dua perkara yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Siapa pun umatnya jika tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, maka la tidak akin tersesat selama-lamanya.
NABI MUHAMMAD WAFAT
Dengan penuh rasa syukur, Nabi Muhammad S.A.W meng­akhiri tugasnya sebagai seorang Rasul, dengan mengislamkan se­luruh penduduk Makkah, Madinah, dan daerah-daerah lain di seputar Jazirah Arabia. Setelah menderita sakit selama beberapa hari, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriyah, beliau berpulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun. Nabi Muhammad s.a.w. dimakamkan di kota Madinah. Sebelumnya, beliau sempat berpesan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum Muslimin dengan sabdanya yang termasyhur.
PENAKLUKKAN KOTA MAKKAH
Setelah Islam menjadi besar di kota Madinah, Rasulullah S.A.W bersama sahabat-sahabat dan seluruh pengikutnya kembali ke kota Makkah, dan merebut kembali kota itu dari tangan kaum kafir Quraisy. Kedatangan kaum Muslimin di Makkah itu bertepat­an dengan tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriah. Ketika itu, turunlah firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad S.A.W sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an. Kemudian Nabi Muhammad S.A.W bersama para pengikutnya menghancurkan berhala-berhala yang ada di seputar Ka’bah.
Dua tahun setelah penaklukkan Makkah, Nabi Muhammad S.A.W beserta kaum Muslimin melaksanakan ibadah haji, yang disebut Haji Wada’ (Haji Perpisahan), karena setelah itu beliau meninggalkan umatnya untuk selama-lamanya. Di dalam kesem­patan terakhir itu, Rasulullah S.A.W  mengucapkan pidato yang amat bernilai di hadapan seluruh kaum Muslimin di Padang Arafah. Pada saat itu, turunlah wahyu Allah yang terakhir.

TRAPESIUM

Diposting oleh Vianti Octane Varadita di 00.41 1 komentar

Trapesium

Pengertian Trapesium

Trapesium adalah suatu bangun dua dimensi segi empat yang mempunyai dua sisi yang sejajar namun panjangnya tidak sama.

Trapesium yang sisi ketiganya memiliki sudut 90 derajat terhadap sisi yang sejajar disebut trapesium siku-siku.

Rumus-rumus Trapesium


Keliling Trapesium

Keliling trapesium adalah jumlah dari sisi-sisi trapesium itu sendiri. Dikarenakan sisi-sisinya yang tidak sama maka hanya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keliling Trapesium
=
Jumlah seluruh sisi trapesium

=
a + b + c + d

Luas Trapesium

Luas trapesium adalah 1/2 x (jumlah sisi sejajar) x t.

Mengapa demikian?https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2t69FHR44D4fFYRBOtXBoDUawfLfmIl4TxQ_tACaGGXQrV1d52pAmwLEkdrBFDdrUnEkgP3VQUyuuPWK6mMPkfCs235YeRUXWVh9JsoWQCk_4ZRmtpg_UaBlaC2bxSEvP0LhkChI-WhKe/s320/trapesium.jpg


Disini akan dijabarkan mengapa demikian.

Trapesium adalah bangun yang terbuat dari dua jenis bangun datar lainnya, yaitu persegi panjang dan segitiga.

Jika kita kupas kembali, luas dari persegi panjang adalah p x t dan luas segitiga adalah 1/2 x alas x t

Karena itu dapat dibuat persamaan sebagai berikut :
Luas Trapesium
=
L segitiga 1 + L persegi panjang + L segitiga 2
Luas Trapesium
=
(1/2 x alas1 x tinggi) + (panjang x lebar) + (1/2 x alas2 x tinggi)

Jika kita masukkan variabel yang ada pada gambar, maka akan menjadi seperti ini:
Luas Trapesium
=
(1/2 x t) + (a t) + (1/2 y t)

Lalu kita gunakan sifat distributif:
Luas Trapesium
=
(1/2 x + a + 1/2 y) (t)

Lalu kita gunakan lagi distributif untuk penguraian (1/2 x + a + 1/2 y) dengan cara dibagi 1/2:

Luas Trapesium
=
1/2 (x + 2a + y) (t)

karena 2a = a + a, maka dapat berlaku seperti ini:

Luas Trapesium
=
1/2 (x + a + a + y) (t)

lalu menggunakan metode subsitusi pada (x + a + a + y) menjadi:

Luas Trapesium
=
1/2 (a + (x + a + y)) (t)

dikarenakan (x + a + y) = b, maka dapat kita ganti menjadi:

Luas Trapesium
=
1/2 (a + b) (t)

Begitulah, kita dapatkan rumus 1/2 x jumlah rusuk sejajar x tinggi





Geometri/Trapesium
Dari Wikibooks Indonesia, sumber buku teks bebas berbahasa Indonesia
Langsung ke: navigasi, cari
Trapesium adalah bangun 2 dimensi berbentuk segiempat yang mempunyai sepasang sisi yang sejajar. Ada 3 jenis trapesium, yaitu:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b7/Isosceles_trapezoid.jpg/250px-Isosceles_trapezoid.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png
Trapesium sama kaki
1. Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang memiliki pasangan sisi yang sama.
Trapesium siku-siku
2. Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku adalah trapesium yang memiliki sudut siku-siku.
3. Trapesium sembarang
Trapesium sembarang adalah trapesium yang sisinya tidak beraturan.
Syarat: AB // CD
  • Ciri-ciri trapesium:
·          
    • Memiliki tepat sepasang sudut siku-siku.
    • Sudut alas dan atas sama besar.
    • Diagonalnya sama panjang.
    • Tepat sepasang sisi sama panjang.
    • Jumlah sudut yang berdekatan adalah 180 derajat.
    • Jumlah semua sudut adalah 360 derajat.

Rumus luas trapesium:
 A = \frac {1}{2}(panjang sisi sejajar_1+panjang sisi sejajar_2) tinggi
Rumus keliling trapesium:
Keliling = sisi + sisi + sisi + sisi

TRAPESIUM SAMA KAKI



 Trapesium sama kaki




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyWLhwfPAMg8_FE2_0F4yp7iiNCbruRKK3gRxsGP8lI-LX6C0ix__I30awVNW9kSW-SFWkzThcsSOq_ySiJRPDomhWwov4jhiYBorYX-3sxPCkzmWC6gnOGYtROmetj2jM4pV4lDkFkI/s1600/trpsm+sm+kki.jpg 










Rumus mencari:
L Trapesium sama kaki = 1/2. t x (a + b)
K Trapesium sama kaki = sisinya dijumlahkan


Ciri – ciri dan sifat bangun diatas:
  • Terdapat 1 pasang sisi yang sejajar
  • Terdapat 2 pasang sudut yang sama besar
  • Terdapat 1 pasang yang sama panjang

 

 

Trapesium sama kaki

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi , cari
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b5/Isosceles_trapezoid.svg/220px-Isosceles_trapezoid.svg.png
http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Sebuah trapesium sama kaki dan porosnya simetri.
Dalam geometri Euclidean , sebuah trapesium sama kaki (trapesium sama kaki dalam bahasa Inggris Britania ) adalah trapesium di mana kaki panjangnya sama. Hal ini juga dapat didefinisikan sebagai cembung segiempat dengan garis simetri membagi dua satu pasang sisi yang berlawanan, sehingga secara otomatis sebuah trapesium . Beberapa sumber akan memenuhi syarat semua ini dengan pengecualian: "tidak termasuk persegi panjang." Dua sisi yang berlawanan (basis) adalah paralel , kedua belah pihak lainnya (kaki) adalah panjang yang sama. Diagonal-diagonal juga dengan panjang yang sama. Sudut dasar dari sebuah trapesium sama kaki adalah sama dalam ukuran (sebenarnya ada dua pasang sudut dasar yang sama, di mana satu sudut dasar adalah tambahan sudut dari sudut dasar di dasar lainnya).
Setiap non-self-persimpangan segiempat dengan tepat satu sumbu simetri harus berupa trapesium sama kaki atau layang-layang . [1] Namun, jika penyeberangan diperbolehkan, himpunan segiempat simetris harus diperluas untuk mencakup juga antiparallelograms , menyeberang segiempat di yang sisi berlawanan panjangnya sama. Setiap antiparallelogram memiliki trapesium sama kaki sebagai convex hull, dan dapat dibentuk dari diagonal dan non-paralel sisi sebuah trapesium sama kaki. [2] Para trapesium sama kaki juga (jarang) yang dikenal sebagai symtra karena simetri. [1 ]

Isi

kasus khusus

Contoh trapezoids sama kaki adalah empat persegi panjang dan bujur sangkar .

Karakterisasi

Jika segiempat ini dikenal sebagai trapesium , tidak perlu untuk memeriksa bahwa kaki memiliki panjang yang sama untuk mengetahui bahwa itu adalah trapesium sama kaki; salah satu sifat berikut juga membedakan sebuah trapesium sama kaki dari trapezoids lain:
  • Diagonal-diagonal memiliki panjang yang sama.
  • Sudut dasar memiliki ukuran yang sama.
  • Sebuah segitiga sama kaki dibentuk oleh dasar dan ekstensi dari kaki. (Rectangles dikecualikan di sini.)
  • Segmen yang menghubungkan titik tengah dari sisi-sisi sejajar tegak lurus terhadap mereka.
  • Sudut berlawanan tambahan, yang pada gilirannya berarti bahwa trapezoids sama kaki adalah segiempat siklik .
  • Diagonal-diagonal saling membagi menjadi segmen-segmen dengan panjang yang berpasangan sama; dalam hal gambar di bawah, AE = DE, BE = CE (CE dan AE jika seseorang ingin mengecualikan persegi panjang).
Jika persegi panjang termasuk dalam kelas trapezoids maka salah satu singkat dapat mendefinisikan trapesium sama kaki sebagai "siklik segiempat dengan diagonal sama" [3] atau sebagai "siklik segiempat dengan sepasang sisi sejajar."

Angles

Dalam sebuah trapesium sama kaki sudut dasar memiliki berpasangan ukuran yang sama. Pada gambar di sebelah kanan, sudut ∠ ABC dan ∠ DCB adalah tumpul sudut ukuran yang sama, sementara sudut ∠ BAD dan ∠ CDA adalah sudut akut , juga dari ukuran yang sama.
Karena garis AD dan BC sejajar, sudut yang berdekatan dengan pangkalan berlawanan tambahan , yaitu, sudut ABC + BAD = 180 °.

diagonal dan tinggi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/5e/Isoscelestriangle2.svg/350px-Isoscelestriangle2.svg.png
http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Lain trapesium sama kaki.
Para diagonal dari sebuah trapesium sama kaki memiliki panjang yang sama, yaitu, setiap trapesium sama kaki adalah segiempat equidiagonal . Selain itu, Diagonal membagi satu sama lain dalam proporsi yang sama. Pada gambar di bawah ini, AC dan BD diagonal memiliki panjang yang sama, yaitu AC = BD, dan mereka membagi satu sama lain dalam segmen yang sama panjang, yaitu, AE = DE dan BE = CE.
Para rasio di mana setiap diagonal dibagi sama dengan rasio dari panjang sisi paralel yang mereka berpotongan, yaitu,
\ Frac {AE} {EC} = \ frac {DE} {EB} = \ frac {AD} {SM}.
Panjang setiap diagonal adalah, menurut teorema Ptolemy , yang diberikan oleh
p = \ sqrt {ab + c ^ 2}
dimana a dan b adalah panjang AD dan BC sisi paralel, dan c adalah panjang setiap kaki AB dan CD.
Tinggi adalah, menurut Teorema Pythagoras , yang diberikan oleh
h = \ sqrt {p ^ 2 - \ left (\ frac {a + b} {2} \ right) ^ 2} = \ tfrac {1} {2} \ sqrt {4c ^ 2 - (ab) ^ 2} .

 

Wilayah

Luas trapesium (atau) sama kaki adalah sama dengan rata-rata panjang dari kali dasar dan atas (sisi paralel) ketinggian. Dalam diagram ke kanan, jika kita menulis AD = a, dan BC = b, dan tinggi h adalah panjang dari segmen garis antara AD dan BC yang tegak lurus terhadap mereka, maka K daerah diberikan sebagai berikut:
K = \ frac {h \ left (a + b \ right)} {2}.
Jika bukan tinggi trapesium, panjang kaki AB = c diketahui, maka daerah tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus
K = \ sqrt {(s-a) (s-b) (s-c) ^ 2},
dimana s = \ tfrac {1} {2} (a + b + 2c)adalah semiperimeter dari trapesium. Formula ini analog dengan rumus Heron untuk menghitung luas segitiga. Rumus sebelumnya untuk daerah juga dapat ditulis sebagai
K = \ sqrt {\ frac {(a + b) ^ 2 (a-b +2 c) (b-a +2 c)} {16}}.

Circumradius

Jari-jari dalam lingkaran circumcribed diberikan oleh
R = c \ sqrt {\ frac {ab + c ^ 2} {4c ^ 2 - (a-b) ^ 2}}.
Dalam sebuah persegi panjang di mana a = b ini disederhanakan untuk R = \ tfrac {1} {2} \ sqrt {a ^ 2 + c ^ 2}

Rabu, 09 Mei 2012

Diposting oleh Vianti Octane Varadita di 01.48 0 komentar
follow twitterku yaa :)
@_octane
dan twitter CHEERFUL @cheer_ful2

Vianti Octane Varadita

Diposting oleh Vianti Octane Varadita di 01.43 0 komentar

My Biodata


Full Name        : Vianti Octane Varadita
Nick Name      : Via or Dita
I Was Born In  : Cirebon, 24 Oktober 1998
Religion            : Islamic
Hobby             : Swimming, Listening Music, Dance and Shopping
My Aspiration  : Doctor, Model, and Pramugari
Zodiak             : Scorpio
 

Vianti Octane Varadita Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting